menjaga flashdisk agar lebih awet

Hmm, hari gini ga punya flashdisk truz masih bawa-bawa disket gitu? :P hmm, dah ga zaman-nya lagi kali bawa-bawa disket (dengan ukuran yang cuma 1.44 MB :( ).
Bagi orang-orang yang punya mobilitas tinggi dan perlu membawa data-data digital yang lumayan banyak flashdisk merupakan kebutuhan utama. Kenapa harus flashdisk? simple, klo pake disket ukurannya terlalu kecil, klo make harddisk terlalu gede dan terlalu riskan (bahaya boo klo sampe jatuh trus data hilang semua), kalo make CD/DVD ga tahan lama (ada goresan sedikit aja dah pasti rusak). Alasan lainnya, sebagian besar komputer saat ini juga telah memiliki port USB (colokan flashdisk itu lho), jadi sudah ga heran lagi klo hampir semua orang punya si media penyimpanan imut ini.

Nah, masalahnya kapasitas flashdisk yang saat ini makin besar (klo ga salah sudah ada yang 32 GB deh), maka sebagian besar orang menyimpan data di flashdisk banyak buanget (sampai-sampai dah ga jelas lagi tuh ngasih nama folder atau file-nya :P ). Masalahnya kamu tahu resikonya kan? pertama, pas dicolokin di komputer orang, truz komputer itu terinfeksi virus dan data-data yang penting di flashdisk kamu gimana donk? kedua, flashdisk itu punya umur juga lho, misalnya 100.000 kali baca/tulis. Nah, bagaimana sih supaya flashdisk yang kamu gunakan itu jadi lebih awet? dan hal-hal apa aja yang perlu kamu ketahui tentang flashdisk?

Seperti kata pepatah “tak kenal, maka tak sayang”… so, kamu harus kenal sebenarnya flashdisk kamu itu seperti apa sih? Tapi, sebelumnya kamu perlu tahu beberapa hal berikut:

* flashdisk itu hanya bisa aktif jika ada arus listrik (makanya dicolokin ke port USB :) )
* beberapa flashdisk perlu daya listrik yang lebih besar dibanding flashdisk lain, makanya jangan kaget klo ada flashdisk yang tidak terdeteksi di port USB depan komputer kamu dan harus dicolok langsung ke belakang komputer (langsung di mainboard).
* flashdisk punya umur atau masa hidup layaknya barang elektronik lainnya
* kecepatan akses untuk membaca data lebih cepat dibanding dengan menulis data ke dalam flashdisk
* ada dua jenis tipe USB flashdisk yaitu versi 1.1 dan 2.0, nah jangan heran kalo di komputer yang USB port-nya masih versi 1.1 (komputer-komputer pentium 3 dan pentium 4 yang model lama) muncul notifikasi “This device can perform faster…”. Yang jelas USB versi 1.1 itu lebih lambat dari USB versi 2.0, jadi jangan nyalahin flashdisk kamu yang sudah support USB 2.0 tapi kok lambat. (itu karena kamu nyolokin di komputer yang USB port-nya masih versi 1.1).
* flashdisk juga memiliki format file system biasanya adalah FAT atau FAT32, tapi kamu juga bisa sih iseng-iseng ganti format-nya (mungkin cinta dengan ext3-nya linux :P )
* flashdisk ga perlu di-defrag seperti harddisk karena memori flashdisk itu bertipe Random Access Memory (RAM) seperti memori komputer kamu, ga seperti harddisk yang menggunakan piringan magnetik.
* banyak tipe garansi flashdisk, setahu saya sih sekarang ini lagi trend-nya garansi lifetime. Eitss, tapi jangan mengira garansi lifetime artinya kapanpun flashdisk kamu rusak langsung diganti gitu aja. pertama klo segel hilang garansi sudah ga berlaku lagi tuh. kedua, klo flashdisk kamu dah ga diproduksi lagi garansi kamu juga dah ga berlaku lho :P . ketiga, saya malah dengar garansi lifetime itu selama flashdisknya masih hidup (masih terdeteksi), tapi dah ga berlaku lagi klo dah mati.

Nah, setelah mengenal karakteristik flashdisk kamu, berikut ada beberapa tips dalam menggunakan flashdisk:

* jangan terlalu banyak menyimpan file di flashdisk, hati-hati karena banyak virus berkeliaran di luar sana :) . Biasakan di-compress (zip, rar, 7z) sewaktu menyimpan file ke dalam flashdisk. Hal ini untuk menghindari file-file tersebut terinfeksi secara langsung oleh virus.
* jangan terlalu sering mengedit file dari flashdisk, karena selain lebih lambat juga dapat mengurangi umur flashdisk kamu. Lebih baik kamu copy dulu ke komputer lalu setelah selesai di-edit disimpan kembali ke flashdisk.
* jika tidak digunakan lepas flashdisk dari komputer (efisiensi :P )
* klo bisa sih menggunakan fasilitas “safely remove hardware” jika menggunakan windows atau “umount” untuk linux, untuk menghindari terjadinya file yang corrupt atau rusak.

* jika tidak bisa di-”safely remove” alternatif-nya bisa menggunakan program seperti unlocker untuk meng-unlock file yang sedang digunakan oleh system, atau bisa juga dengan langsung masuk ke task-manager dan end-process si “explorer.exe” (kenapa? karena biasanya walaupun kita sudah menutup semua aplikasi yang menggunakan file dalam flashdisk tetap aja si explorer tuh kadang-kadang masih bekerja :P ) lalu run lagi “explorer.exe”-nya setelah itu coba “safely remove” lagi, cara terakhir ya shutdown komputer :P . Tapi ada juga yang bilang: ” Asal Flash Disk ga diakses dalam 5 menit terakhir, cabut aja. Kenapa 5 menit? Karena setelah 3-4 menit, Windows mulai flush cache-nya ke removable disk. Kita kasih 1 menit lagi biar aman.” :)

Oya, umur flashdisk yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda lho. Dan jangan lupa garansi flashdisk juga perlu diperhatikan tuh ketika membeli flashdisk (mahal sedikit yang penting awet :P ).

Komentar

Postingan Populer